aku sudah sulit untuk diselamatkan...
sebagai orang yang intorvert, pemalu, tidak pede dengan diri sendiri, tidak pandai bicara.. sulit sekali untuk bersosialisasi, pada akhirnya orang-orang menganggap aku aneh dan cenderung malas untuk berinteraksi..
aku paham, beberapa orang mencoba untuk "membantu" ku tapi pada akhirnya mereka cape sendiri (mungkin).
pada akhirnya pula dilingkungan itu aku bagai anak bawang.. ada atau tidaknya diriku tidaklah penting karena tidak ada benefit yang mereka dapat dari kehadiran ku.
saat aku masih usia sekolah dulu, sifat ku yang pendiam tidak menyusahkan ku sama sekali, diusia itu orang orang cenderung memaklumi sifatku..
tapi disaat usia dewasa ini, tidak ada lagi kata "maklum" justru aneh rasanya orang dewasa tapi perilaku seperti anak sekolahan.
aku pun bingung, kenapa sepertinya salah sekali bagi ku untuk menjadi seorang yang pendiam padahal diluar sana banyak orang pendiam tapi tidak masalah sama sekali.
apa yang salah?!
entahlah tapi aku mengakui sifat dan mental ku memang belum dewasa. aku menyerah untuk mencoba karena memang sudah sulit untuk diperbaiki.
ada orang yang memberi saran kepada ku untuk "tidak terjebak di zona nyaman".
aku harus berubah dan mulai memberanikan diri untuk bersosialisasi dan bicara, mereka bilang.
tapi banyak orang yang tidak memahami dan tidak tau masalah diriku dan hal apa aja yang telah ku alami..
aku gak pengen dipahami, gak perlu juga..
aku udah begini adanya, tidak bisa diubah..
terkadang tidak semua hal bisa diperbaiki dengan mudah, karena terlalu banyak untuk diperbaiki dan ada hal yang memang tidak bisa diperbaiki.
bagai perahu rusak yang terapung di perairan yang luas.. banyak lubang diperahu tersebut, anggap saja ada 20 lubang dan hanya 10 lubang yang benar benar bisa kamu tambal..
gak peduli seberapa keras usaha mu menambal 10 lubang itu.. pada akhirnya 10 lubang yang tersisa akan membuat mu tenggelam..
pernah nonton film yang judulnya Me Before You ???
aku sepenuhnya memahami mengapa si pemeran pria memutuskan untuk melakukan hal itu diakhir cerita, meskipun dia sudah menemukan kembali rasa bahagianya dan sudah bertemu dengan cinta nya..
kalo kamu gak bisa paham dengan keputusan dia dan menyayangkan keputusan itu, maka kamu juga pasti tidak akan memahami masalahku.
